projektor
Senin, 08 Juli 2019
HUTBAH KONSEP PEMIMPIN YNG IDIAL
انَّ
الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ
فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ
اَللهُمّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن،
فَيَا
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ
بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ
تَعَالَى اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
يَاأَيّهَا
الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Ma’asyiral Muslimin, jamaah jum’at yang dirahmati
Allah
Puji syukur kita haturkan ke hadhirat Allah, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kita dimudahkan untuk berkumpul melaksanakan ibadah jumat
di kesempatan ini. Semoga apa yang kita lakukan diterima oleh Allah sebagai
amal soleh.
Kita juga bersyukur kepada Allah, karena kasih sayang-Nya, kita dikumpulkan
dalam barisan orang-orang yang beriman. Dan kita berharap, semoga di hari
kiamat kelak, kita juga dibangkitkan bersama orang-orang yang beriman.
Kaum muslimin, jamaah jumat yang kami muliakan,
Salah satu topik yang sedang hangat dibicarakan masyarakat saat memilih pemimpin
NKRI untuk lima tahun kedepan.
Sebagai orang yang beriman, tentu kita berharap, Orang yang memimpin kita
adalah manusia yang baik, menjaga amanah, adil terhadap rakyatnya, dan berpihak
kepada kaum muslimin.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Pemimpin dalam sebuah negeri memegang peranan penting dalam
menentukan kendali hidup berbangsa. Pemimpin yang baik akan mengajak ummatnya
berbuat baik dan memberikan contoh yang baik buat rakyatnya. Sebaliknya,
pemimpin yang tidak baik, paling minimal tidak akan peduli dengan kebaikan,
atau bahkan memusuhi kebaikan, dan dia sendiri secara langsung atau tidak
langsung akan menjadi panutan tidak baik bagi rakyatnya. Dalam konteks inilah
mengapa kita selaku rakyat biasa memiliki kepentingan untuk ikut berbicara
tentang kepemimpinan.
Tentang kepemimpinan ideal dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan rakyatnya, Rasulullah saw bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ :
Dari Abi Hurairah, dari Nabi saw bersabda : “ Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada tempat bernaung kecuali dengan naungan-Nya :
1- إِمَامٌ عَادِلٌ Pemimpin yang adil
2- وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Tuhannya
3- وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ Seseorang yang hatinya selalu tertambat dengan masjid
4- وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ Dua orang yang saling mencinta karena Allah; mereka bertemu dan berpisah hanya karena-Nya.
5- وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ
Tentang kepemimpinan ideal dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan rakyatnya, Rasulullah saw bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ :
Dari Abi Hurairah, dari Nabi saw bersabda : “ Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada tempat bernaung kecuali dengan naungan-Nya :
1- إِمَامٌ عَادِلٌ Pemimpin yang adil
2- وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Tuhannya
3- وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ Seseorang yang hatinya selalu tertambat dengan masjid
4- وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ Dua orang yang saling mencinta karena Allah; mereka bertemu dan berpisah hanya karena-Nya.
5- وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ
Seorang
laki-laki yang diajak (berbuat mesum) oleh seorang wanita yang memiliki
kedudukan lagi cantik, lalu laki-laki tersebut menolak dan berkata: "saya
takut kepada Allah"
6- وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ
6- وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ
Seseorang
mengeluarkan sedekah secara sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.
7- وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاه (رواه البخاري)
. Seseorang yang berdzikir kepada Allah dengan menyendiri, lalu air matanya mengucur.
Hadits di atas mengisyaratkan kepada kita bahwa pemimpin yang harus kita pilih adalah pemimpin yang adil, yang dalam Al Qur’an dicirikan sebagai pemimpin yang shaleh, memiliki ketangguhan fisik, keluasan ilmu, bekerja profesional dan amanah. Allah swt berfirman :
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ (الأنبياء :)
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur (seluruh kitab yang diturunkan kepada nabi-Nya), sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang shaleh” (Al Anbiya’ : 105)
Allah berfirman : dlm surat Al-Baqorah ayat 247)
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ)
Nabi mereka mengatakan kepada mereka : “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab : “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) berkata : “Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui” (Al Baqarah : 247)
Dengan kriteria di atas, kita berharap, pemimpin yang telah kita pilih mampu menjalankan program-program sebagai berikut :
a. Mampu menegakkan keadilan terhadap rakyat, tidak mendzalimi mereka
b. Mampu Menyebarkan rasa aman dan damai
c. Mampu Menyediakan kebutuhan hajat hidup orang banyak
d. Mampu Memanfaatkan potensi SDA untuk kesejahteraan rakyat
Terpilihnya pemimpin yang adil menurut hadits di atas akan membawa dampak positif buat rakyatnya. Suasana masyarakat yang tercipta bersama pemimpin yang adil menurut hadits di atas antara lain :
1. Tumbuhnya generasi muda dalam lingkungan ibadah.
7- وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاه (رواه البخاري)
. Seseorang yang berdzikir kepada Allah dengan menyendiri, lalu air matanya mengucur.
Hadits di atas mengisyaratkan kepada kita bahwa pemimpin yang harus kita pilih adalah pemimpin yang adil, yang dalam Al Qur’an dicirikan sebagai pemimpin yang shaleh, memiliki ketangguhan fisik, keluasan ilmu, bekerja profesional dan amanah. Allah swt berfirman :
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ (الأنبياء :)
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur (seluruh kitab yang diturunkan kepada nabi-Nya), sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang shaleh” (Al Anbiya’ : 105)
Allah berfirman : dlm surat Al-Baqorah ayat 247)
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ)
Nabi mereka mengatakan kepada mereka : “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab : “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) berkata : “Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui” (Al Baqarah : 247)
Dengan kriteria di atas, kita berharap, pemimpin yang telah kita pilih mampu menjalankan program-program sebagai berikut :
a. Mampu menegakkan keadilan terhadap rakyat, tidak mendzalimi mereka
b. Mampu Menyebarkan rasa aman dan damai
c. Mampu Menyediakan kebutuhan hajat hidup orang banyak
d. Mampu Memanfaatkan potensi SDA untuk kesejahteraan rakyat
Terpilihnya pemimpin yang adil menurut hadits di atas akan membawa dampak positif buat rakyatnya. Suasana masyarakat yang tercipta bersama pemimpin yang adil menurut hadits di atas antara lain :
1. Tumbuhnya generasi muda dalam lingkungan ibadah.
Dalam hadits
di atas disebutkan : وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّه
( Pemuda yang
tumbuh dalam beribadah kepada Tuhannya ). Para pemudanya terpacu untuk
melakukan hal-hal produktif dengan orientasi ibadah. Negara tidak dibuat pusing
karena banyaknya pelajar yang tawuran, mabuk-mabukkan, narkoba, dan perbuatan
negatif lainnya. Kalau pemimpin lemah maka akan mudah pihak asing memasukkan
narkoba ke Indonesia. memasukkan segala budaya asing yang buruk ke Indonesia.
Ini yang akan merusak generasi kita mendatang menjadi generasi yang lemah dan
malas ibadah.
dampak positifnya terhadap rakyat dgn terpilihnya pemimpin yan adil
2. Menciptakan masyarakat yang cinta masjid (وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ )
Pemimpin yang adil mendorong rakyatnya untuk menjadikan masjid sebagai sentra kegiatan. Di sana mereka mengkaji ayat-ayat Allah untuk mereka implementasikan buat memakmurkan bumi. Mereka tidak menghabiskan waktu mereka di kafe-kafe, klub malam dan sebagainya. Bukan malah menuduh masjid sebagai penyebar terorisme, penyebar kebencian sesama warga negara. Bahkan khutbah di masjid dilarang membahas kepemimpinan atau politik, padahal Islam itu mengatur segala hal termasuk dalam hal memilih pemimpin.
dampak positifnya terhadap rakyat dgn terpilihnya pemimpin yan adil
2. Menciptakan masyarakat yang cinta masjid (وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ )
Pemimpin yang adil mendorong rakyatnya untuk menjadikan masjid sebagai sentra kegiatan. Di sana mereka mengkaji ayat-ayat Allah untuk mereka implementasikan buat memakmurkan bumi. Mereka tidak menghabiskan waktu mereka di kafe-kafe, klub malam dan sebagainya. Bukan malah menuduh masjid sebagai penyebar terorisme, penyebar kebencian sesama warga negara. Bahkan khutbah di masjid dilarang membahas kepemimpinan atau politik, padahal Islam itu mengatur segala hal termasuk dalam hal memilih pemimpin.
dampak
positifnya terhadap rakyat dgn terpilihnya pemimpin yan adil
3. Terbinanya hubungan sosial yang berlandaskan prinsip saling mahabbah, (cinta);
( وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ )
Dalam Islam hubungan antar masyarakat diukur dengan kedekatan atau jauhnya seseorang dengan Allah swt. Maka seorang muslim harus mencintai kerabatnya karena kerabatnya mencintai Allah dan menaati perintah-Nya. Dan dia tidak boleh mendukung sahabatnya jika mereka tidak menaati perintah Allah. Hidup masyarakat muslim bukan berprinsip kepada slogan oportunis; ada uang abang disayang, tidak ada uang abang melayang. Prinsip oportunis ini akan membuat orang selalu terinspirasi untuk mengumpulkan uang dengan cara apapun demi mendapatkan kehormatan di tengah masyarakatnya. Sekarang masyarakat kita terpecah belah dan saling curiga. Ulama dan habaib semakin tidak di hormati. Fatwa-fatwa dan anjurannya disepelakan. Maka pentingnya pemimpin yang adil dalam segala hal.
3. Terbinanya hubungan sosial yang berlandaskan prinsip saling mahabbah, (cinta);
( وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ )
Dalam Islam hubungan antar masyarakat diukur dengan kedekatan atau jauhnya seseorang dengan Allah swt. Maka seorang muslim harus mencintai kerabatnya karena kerabatnya mencintai Allah dan menaati perintah-Nya. Dan dia tidak boleh mendukung sahabatnya jika mereka tidak menaati perintah Allah. Hidup masyarakat muslim bukan berprinsip kepada slogan oportunis; ada uang abang disayang, tidak ada uang abang melayang. Prinsip oportunis ini akan membuat orang selalu terinspirasi untuk mengumpulkan uang dengan cara apapun demi mendapatkan kehormatan di tengah masyarakatnya. Sekarang masyarakat kita terpecah belah dan saling curiga. Ulama dan habaib semakin tidak di hormati. Fatwa-fatwa dan anjurannya disepelakan. Maka pentingnya pemimpin yang adil dalam segala hal.
dampak
positifnya terhadap rakyat dgn terpilihnya pemimpin yan adil
4. Terciptanya masyarakat anti pornografi
) وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ )
Pemimpin yang adil peduli dengan moral anak bangsanya. Di antara agenda pemimpin yang adil yang diisyaratkan oleh Rasulullah adalah menata hubungan antar lawan jenis sesuai syariat; dan menolak setiap tindakan yang dapat mengundang kepada perbuatan zina. Pornografi, pornoaksi dan seks bebas adalah di antara PR besar pemimpin kita ke depan. Pornografi sekarang mudah diakses. Coba bapak sesekali cek hp anak-anaknya. Sebagai antisipasi membentengi anak anak kita dari bahaya pornografi.
4. Terciptanya masyarakat anti pornografi
) وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ )
Pemimpin yang adil peduli dengan moral anak bangsanya. Di antara agenda pemimpin yang adil yang diisyaratkan oleh Rasulullah adalah menata hubungan antar lawan jenis sesuai syariat; dan menolak setiap tindakan yang dapat mengundang kepada perbuatan zina. Pornografi, pornoaksi dan seks bebas adalah di antara PR besar pemimpin kita ke depan. Pornografi sekarang mudah diakses. Coba bapak sesekali cek hp anak-anaknya. Sebagai antisipasi membentengi anak anak kita dari bahaya pornografi.
dampak
positifnya terhadap rakyat dgn terpilihnya pemimpin yan adil
5. Terciptanya masyarakat yang suka berkorban dan empati terhadap yang lemah
)وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُه )
Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang mau berkorban buat kemaslahaan bangsanya. Pemimpin seperti ini pasti akan diikuti oleh rakyatnya. Mereka pasti rela berkorban untuk kemaslahatan bersama. Tetapi jika pemimpin hanya berkorban dalam jargon, maka masyarakat akan bersikap sinis dan apatis. Kita lihat korban korban dari perusahaan yang meracuni masyarakat dan membuang limbah sembarangan, ketika kita mengadu ke masyarakat apakah ada bantuan yang riil dari pemerintah daerah maupun pusat.
6. Terciptanya masyarakat yang gemar beribadah dalam keheningan
وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاه
Masyarakat bersih, yang saling mencinta hanya karena Allah, menjadikan masjid sebagai sentra kegiatan, menolak pornografi, dan suka berinfaq akan membuat hati mereka bersih, mudah menyimak dan menyerap pesan-pesan Allah, sehingga mata mereka mudah mengucurkan air mata. Sebaliknya lingkungan yang kotor akan berdampak kepada hati, sehingga menjadi keras dan susah mengeluarkan air mata.
Mudah-mudahan Pilpres dan Pileg yang sudah kita lalui dapat menjadikan ajang untuk beribadah buat memilih pemimpin yang mendekati kriteria yang diisyaratkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
5. Terciptanya masyarakat yang suka berkorban dan empati terhadap yang lemah
)وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُه )
Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang mau berkorban buat kemaslahaan bangsanya. Pemimpin seperti ini pasti akan diikuti oleh rakyatnya. Mereka pasti rela berkorban untuk kemaslahatan bersama. Tetapi jika pemimpin hanya berkorban dalam jargon, maka masyarakat akan bersikap sinis dan apatis. Kita lihat korban korban dari perusahaan yang meracuni masyarakat dan membuang limbah sembarangan, ketika kita mengadu ke masyarakat apakah ada bantuan yang riil dari pemerintah daerah maupun pusat.
6. Terciptanya masyarakat yang gemar beribadah dalam keheningan
وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاه
Masyarakat bersih, yang saling mencinta hanya karena Allah, menjadikan masjid sebagai sentra kegiatan, menolak pornografi, dan suka berinfaq akan membuat hati mereka bersih, mudah menyimak dan menyerap pesan-pesan Allah, sehingga mata mereka mudah mengucurkan air mata. Sebaliknya lingkungan yang kotor akan berdampak kepada hati, sehingga menjadi keras dan susah mengeluarkan air mata.
Mudah-mudahan Pilpres dan Pileg yang sudah kita lalui dapat menjadikan ajang untuk beribadah buat memilih pemimpin yang mendekati kriteria yang diisyaratkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Demkian khutbah yang bias saya sampaiakn semoga ada
hikmahnya untuk kita semua dan di iringi dengan ridho alloh swt, mudah-mudahan
segala perbedaan di antara kita tentang pemimpin yg sdh kita pilih tidak
menimbulkan perpecahan satu sama lainya serta marilah kita berdoa semoga
pemimpin yang sdh kita pilih dan akan memimpin negara 5 tahun kedepan dpt
memegang amanah seperti yang telah di contohkan oleh nabi Muhammad saw. Aamiin
yarobbalalamiin.
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
أَقُوْلُ
قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ
وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
Khutbah Dua
اَلْحَمْدُ
لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله
وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ
وَالْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا
بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اتّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
فَقَالَ الله
ُتَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ:أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله
الرحمن الرحيم
إنَّ اللهَ
وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ
وسَلّموا تَسْليمًا
اللّـهُمَّ
صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا
إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ
سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ
إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ و الْمُسْلِمَاتِ
اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنَا
وَسَلِّمْ دِيْنَنَا وَسَلِّمْ اِيْمَانَنَا وَسَلِّمْ قُلُوْبَنَا وَسَلِّمْ
عُلُوْمَنَا وَسَلِّمْ جَمِيْعَ مَا اَعْطَيْتَنَا بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ
اهْدِنَاالصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْم، صِرَاطَ الْآنْبِيآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ.
رَبَّنَا
لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ
اَنْتَ الْوَهَّابُ.
رَبَّنَا
اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَالله!
اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْاالله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُوَاللهُ يَعْلَمُ
مَا تَصْنَعُوْنَ
BUKU TAHLIL
1. اِلَى
حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِيَاتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ
اَجْمَعِيْنَ شَيْئُ لِلّهِ لَهُمُ
الْفَاتِحَةُ......
٢.
ثُمَّ اِلَى اَزْوَاحِ اَبَا ئِهِ وَاُمَّهَا تِهِ وَ
اِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَ
اِلَى الْمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالْكَرُبِيِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ
وَآلِ كُلٍ وَاَصْحَابِ كُلٍ وَاِلَى رُوْحِ اَبِيْنَا آدَمْ وَاُمِّنَا حَوَاء
وَمَا تَنَاسَلَ بَيْنَهُمَا اِلَى يَوْمِالدِّيْن شَيْئُ لِلّهِ لَهُمُ
الْفَاتِحَةُ .....
٣.
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ سَادَاتِنَا وَمَوْلِيْنَا
وَاَئِمَّتِنَا أبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَاِلَى بَقِيَةِ
الصَّحِبَةِ وَالْقُرَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّبِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَنِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ شَيْئُ لِلّهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ .....
٤.
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ اَئِمَّةِ الْمُجَهِدِيْنَ وَمُقَلِّدِهِمْ
فىِ الدِّيْنِ وَالْعُلَمَاءِ الرَّشِدِيْنَ وَالْقُرَاءِ الْمُخْلِصِيْنَ
وَاَهْلِ الْتَفْسِرِيْنَ وَالْمُحَدِّثِيْنَ وَسَائِرِ سَادَاتِنَا الصُفِيَةِ
الْمُحَقِقِيْنَ وَاِلَى اَرْوَاحِ كُلِ وَلِيٍ وَوَلِيَةٍ وَمُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا وَمِنْ يَمْيِنِهَا اِلَى شِمَا
لِهَا شَيْئُ لِلّهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ ....
٥.
وَاِلَى اَرْوَاحِ اَهْلِ السِلْسِلَةِ القَدَرِيَةِ
وَالنَقْشَبَنْدِيَةِ وَجَمِيْعِ اَهْلِ الطُرُقِ خُصُوْصًا اِلَى حَضَرَةِ
سُلْطَانِ الاَوْلِيَاءِ غَوْثِ الْاَعْظَمِ قُطُبِ الْعَالِمِيْنَ سَيِّدِ
الشَّيْخِ عَبْدِالْقَادِرِالْجَيْلاَنِى وَالسَيِّدِ الشَّيْخِ اَبِى الْقَاسِمْ
جُنَيْدِ اَلْبَقْدَادِىْ وَالسَيِّدِنَا الشَّيْخِ مَعْرُوْف الكُرْحِى
وَالسَيِّدِ الشَّيْخِ سِرّ الْسِقْطِى وَالسَيِّدِ الشَّيْخِ حَبِيْبِ
الْعَجَمِيْ وَالسَيِّدِ الشَّيْخِ حَسَنْ بَصَرِ وَالسَيِّدِ الشَّيْخِ جَعْفَرْ
الصَادِقْ وَالسَيِّدِ الشَّيْخِ يُوْسُفْ هَمْدَانِى وَالسَيِّدِ الشَّيْخِ اَبِيْ
يَزِيْد الْبُسْطَامِى وَالسَيِّدِ الشَّيْخِ بَهَاءُالدِّيْنُ وَحَضَرَةِ الْاِ
مَامِ الرَّبَانِى وَحَضَرَةِ شَيْخِنَا الْمُكَرَّمْ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْ
عِهِمْ وَاَهْلِ سِلْسِلَتِهِمْ وَالْاَخِذِيْنَ عَنْهُمْ شَيْئُ لِلّهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ .....
٦.
ثُمَّ اِلَى اَرْوَحِ وَوَ الِدِيْنَا
وَوَالِدِيْكُمْ وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ
مَشَايِخِكْمْ وَ اَمْوَاتِنَا وَاَمْوَاتِكُمْ وَلِمَنْ اَوْصَانَا وَاسْتَوَاصَنَاوَلِمَنْ
اَحْسَنَ اِلَيْنَاوَلِمَنْ لَهُ حَقٌ عَلَيْنَ وَقَلَّدَنَا عِنْدَكَ بِدُعَاءِ
الْخَيْرِ شَيْئُ لِلّهِ لَهُمُ
الْفَاتِحَةُ .....
٧.
ثُمَّ اِلَى اَرْوَحِ جَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْاَحْيَاءِ مِمْهُمْ وَ
الْاَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا وَمِنْ
يَمِيْنِهَااِلَى سِمَالِهَاوَمِنْ قَافٍ مِنْ وَلَدِ آدَمَ اِلَى يَوْمِ الْقَيَامَةُ شَيْئُ لِلّهِ لَهُمُ
الْفَاتِحَةُ ...
٨.
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدْ النَّبِيِ
الْاُمِيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم ١..
مَرَةً
اَلَمْ نَشْرَح ٨ مَرَةً
قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدْ ٥..
مَرَةً
اِلَى حَضَرَةِ السيخ اَحْمَدْ يَا
قِرْ الْفَاتِحَةِ صلَوة ١.. مَرَةً
اَللَّهُمَّ يَا قَاضِىَ
الْحَاجَاتِ ١..
مَرَةً
اَللَّهُمَّ يَا كَافِى الْمُهِمَّات ١..
مَرَةً
اَللَّهُمَّ يَا شَافى الْاَمْرَاض ١..
مَرَةً
اَللَّهُمَّ يَا مُجِيْبَ الدعَوَاتْ ١..
مَرَةً
اَللَّهُمَّ يَااَرْحَمَ
الرَّحِمِيْنْ ١.. مَرَةً
اِلَى حَضَرَةِ الاِاِمَامِ خَوَا جِهُ
النَقْشَبَنْدِىْ اَلْفَاتِحَةْ...
صَلَوَةْ ١.. مَرَةً
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ
بِاللهِ الْعَلِىِ الْعَظِيْمِ ٥.. مَرَةً
صَلَوَةْ ١.. مَرَةً
اِلَى حَضَرَةِ الاِاِمَامِ
الربَّانِى اَلْفَاتِحَةْ...
قُلْ اَعُوْذُبِرَبِّ الْفَلَقْ مَرةً
وَاحِدً
اَسْتَغْفِرُ اللهِ الْعَظِيْمِ
اَلَّذِيْ لاَ اِلَهَ اِلّاَ هُوَ الْحَيُ الْقَيُوْمُ وَاَتُوبُ اِلَيْه ١.. مَرَةً
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ
النَّاسِ .. مَرةً وَاحِدً
اِلَى حَضَرَةِ سَيِّدِنَا
مُظَهِرْ اَلْفَاتِحَةْ...
صَلَوَةْ ١.. مَرَةً
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيْل ٥..
مَرَةً
صَلَوَةْ ١.. مَرَةً
اِلَى حَضَرَةِ
سَيِّدِنَا الشَيْح عَبْدُ الْقَدِيْرُ اَلْجَيْلَانِى اَلْفَاتِحَةْ...
صَلَوَةْ ١.. مَرَةً
نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمً النَّصِيْ
٥.. مَرَةً
صَلَوَةْ ١.. مَرَةً
اِلَى حَضَرَةِ
الشَيْخِنَا الْمُكَرَّم اَلْفَاتِحَةْ...
صَلَوَةْ ١.. مَرَةً
يَا خَفِىَ الُلطْفِ اَدْرِكْنِى
بِلُطْفِكَ الْخَفَى ٥.. مَرَةً
صَلَوَةْ ١.. مَرَةً
اِلَى حَضَرَةِ
الِاِمَامِ خَوَجِهْ اَلْنَقْشَبَنْدِى اَلْفَاتِحَةْ...
لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَنَكَ
اِنّى كُنْتُ مِنَ الظَالِمِينْ ٥..
مَرَةً
صَلَوَةْ ١.. مَرَةً
اِلَى حَضَرَةِ سَيّدِنَ مَعْصُوم
الْفَاتِحَةِ .... تَوَجُه
اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُودِى وَرِضَاكَ مَطْلُوبِ
اَعْطِنِى مَحَبَّتَكَ وَمَعْرِفَتَكَ=يَالَطِيْفُ- سِتَةَ عَشَرَةَ اَلْفٌ
وَسِتُمِا ئَةٍ وَاحِدَ ى وَارْبَعُونَ
مرةً – ١٦٦٤١ 16641/
وَيَدْعُوْبَهَذَ الدُعَاءُ
بِسْمِ اللهِ الرحمن الرحيم = يَا
لَطِيْفُ ٣
يَا مَنْ وَسِعَ لُطْفُهُ اَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضِ نَسْئَلُكَ
بِحَفِ خَفِى لُطْفِيْكَ
الخَفِى اَنْتُحْفِيَنَا فِى خَفِى لُطْفِكَ اَلْخَفِى خَفِى لُطْفِيْكَ الْخَفِى إِنَّكَ
قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقْ – اللهُ لَطِيْفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَآءِ
وَهَوَ الْقَوِيُ الْعَزِيْزِ. اللهُمَّ اِنَا نَسْئَلُكَ يَا قَوِيُ يَا
عِزِيْزُ يَا مُعِيْزُ بِقُوَتِكَ
وَعِزَّتِكَ يَا مَتِيْنُ اَنْ تَقُوْنَ لَنَا عَوْنًا وَمُعَيَنًا فِى جِمِيْعِ الْاَقْوَالِ
وَالْاَحْوَالِ وَالْاَفْعَالِ وَجَمِعِ
مَا نَحْنُ فِىهِ مِنْ فِعْلِ الْخَيْرَاتِ وَاَنْ تَدْفَعَ عَنَا كُلَّ شَرٍ
وَنِقْمَةٍ وَمِحْنَةٍ قَدِاسْتَحْفَيْنَاهَا مِنْ غَفْلَتِنَا وَنُذُنُوْ بِنَا
فَإِنَّكَ اَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ وَقَدْ قُلْتُ وَقَوْلُكَ الْحَقْ
وَيَعْفُوْ عَنْ كَثِيْرٍ. اللهُمَّ بِحَقِّ مَنْ لَطَفْتَ بِهِ وَوَجَهْتُهُ عِنْدَكَ
وَحَعَلْتَ لُطْفَ الْخَفِيَ تَابِعً لَهُ حَيْثُ تَوَجَهَ نَسْئَلُكَ
اَنْتُوَجِّهَنَا عِنْدَكَ وَاَنْتُخْفَيَنَ بِلُطْفِكَ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ
شَيْئٍ قَدِيْرْ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْ
بِهِ وَسَلَمْ .
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَا
لَمِيْنْ
Langganan:
Postingan (Atom)
-
DEWAN PENGURUS WILAYAH FORUM KOMUNIKASI DINIYAH TAKMILIYAH (FKDT) PROVINSI DKI JAKARTA ...